
Info Konsumen – Desainer senior dan Indonesia Fashion Week (IFW) President & Chairman of Appmi, Poppy Dharsono, kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem fashion lokal.
Kali ini, dengan mendirikan Piazza Firenze di Garut, sebuah ruang kreatif dan pusat pengembangan kerajinan kulit yang ditujukan untuk mendorong para pengrajin lokal menembus pasar global.
“Garut punya warisan luar biasa dalam industri kulit. Piazza Firenze hadir untuk menjembatani potensi itu dengan kebutuhan pasar internasional,” ujar Poppy Dharsono saat peresmian di Ajang IFW 2025, di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat (30/5).
Nama “Piazza Firenze” terinspirasi dari pusat fashion dunia, Florence (Firenze), Italia. Namun, Poppy menekankan bahwa kehadiran sarana tersebut di Garut bukan sekadar imitasi, melainkan ruang autentik yang memadukan kearifan lokal dengan semangat globalisasi.
“Firenze dikenal dunia sebagai pusat mode dan kerajinan kulit. Saya ingin membawa semangat itu ke Garut, agar pengrajin kita merasa setara, bukan inferior,” tegasnya.
Poppy juga mengungkapkan bahwa pendirian Piazza Firenze berangkat dari keprihatinannya terhadap minimnya pembinaan yang kompeten terhadap para pengrajin kulit Garut.
“Jadi saya coba berpikir karena problemnya, para pengrajin kulit di Garut ini tidak ada yang bimbing yang benar dari yang kompeten dalam industri fashion,” ungkap Poppy.
Melihat kebutuhan itu, ia tak hanya mendirikan Piazza Firenze yang baru dibuka pada 15 Januari lalu, tetapi sejak tiga tahun sebelumnya, Poppy juga telah membentuk koperasi khusus bagi pengrajin pendatang di Garut untuk memperkuat basis produksi dan kesejahteraan mereka.
Sejak kehadiran Piazza Firenze, Poppy menyebutkan adanya lonjakan signifikan dalam jumlah wisatawan yang datang ke Garut, khususnya untuk berbelanja produk kulit lokal.
“Hasilnya, setelah saya dirikan Piazza, para pelancong datang berbondong-bondong ke Garut. Dari Jakarta, Bandung, Batam, bahkan dari Malaysia mereka datang untuk beli produk di sini karena harga dan kualitasnya bagus,” tutur Poppy bangga.
Piazza Firenze menjadi pusat pelatihan, inkubasi bisnis, dan showroom untuk menampilkan karya pengrajin kulit Garut. Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas produksi dan kemampuan branding yang sesuai dengan standar internasional.
“Kita tidak bisa hanya menjual bahan mentah. Kita harus punya narasi, desain, dan kemasan yang punya nilai jual tinggi,” tambah Poppy.
Dengan berdirinya Piazza Firenze di Garut, Poppy Dharsono berharap industri kreatif daerah tidak lagi dipandang sebelah mata, tapi mampu menjadi pilar ekonomi nasional yang berbasis budaya.
“Kalau kita ingin produk lokal naik kelas, kita harus ciptakan ekosistemnya sendiri. Tidak perlu tunggu diundang ke luar negeri, kita hadirkan Firenze-nya di sini, di tanah kita sendiri,” tutupnya.